HUBUNGAN AIR DAN SANITASI DENGAN KEJADIAN STUNTING DIWILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS CANDIPURO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2021

Authors

  • Eka Mayasari Universitas Malahayati
  • Fitri Eka Sari Universitas Malahayati
  • Vera Yulyani Universitas Malahayati

Keywords:

Kualitas Air, Pengelolaan Sampah, SPAL, Stunting

Abstract

Prevalensi stunting nasional merupakan terbesar kelima didunia,dimana angka stunting Provinsi Lampung yaitu sebesar 27,78% . Kecamatan Candipuro merupakan tertinggi kedua diLamsel dimana  sebanyak 2.639 balita (11,27%) mengalami stunting. Air dan Sanitasi tidak layak berkontribusi menyebabkan stunting, dan  cakupan air bersih memenuhi syarat dicandipuro baru  mencapai   63,3 %,Tempat Pengeloaan sampah memenuhi syarat 52,55%, dan SPAL memenuhi syarat 40,78% .Tujuan penelitian diketahui Hubungan Air dan Sanitasi dengan  Kejadian Stunting di wilayah Kerja UPT Puskesmas Candipuro Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita sebanyak 131 baduta dengan sampel sebanyak sampel sebanyak 93 baduta. Objek penelitian ini adalah stunting, kualitas air,  pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Candipuro  pada bulan Juni- Juli 2021.Pengumpulan data menggunakan Checklist. Analisis data secara univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kulaitas air  dengan kejadian stunting di wilayah kerja UPT  Puskesmas Candipuro tahun 2021 dengan pvalue (0,005) (OR=4,875; 95% CI= 1,657-14340), dan ada hubungan pengeloaan sampah dengan kejadian stunting dengan p value (0,026) (OR=5,935; 95% CI= 1,279-27,51)ada hubungan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dengan Kejadian stunting  dengan p value (0,006) (OR=5,207; 95% CI= 1,626-16,67)Saran  promosi kesehatan secara merata,  pemberdayaan  masyarakat melalui  program STBM,Advokasi serta meningkatkan kerjasama Lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan air dan sanitasi secara terkonvergensi  sebagai  upaya mempercepat penurunan  stunting diwilayah kerja UPT Puskesmas Candipuro

References

Afifah, F. (2019). Uji Bakteriologis Coliform Dan Escherichia Coli Pada Air Tanah Bebas. (492). https://doi.org/10.31227/osf.io/fp9kr

Aisah, S., Ngaisyah, R. D., & Rahmuniyati, M. E. (2019). Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu, 1(2), 49–55. Retrieved from http://prosiding.respati.ac.id/index.php/PSN/article/download/182/176

Alfadhila Khairil Sinatrya, & Lailatul Muniroh. (2019). Hubungan Faktor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso . Amerta Nutrition, 3(3), 164–170. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.164-170

Cronin, A. A., Gnilo, M. E., Odagiri, M., & Wijesekera, S. (2017). Equity implications for sanitation from recent health and nutrition evidence. International Journal for Equity in Health, 16(1), 211. https://doi.org/10.1186/s12939-017-0709-5

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, (44), 302.

Fitri Ekasari. (2012). Hubungan Kondisi Sarana Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Penengahan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan 2012. Kesmas Malahayati, 6(1), 134–140.

FE Sari,N sari .(2018). Analisis Faktor Stunting Pada Balita 12-23 Bulan Dikecamatan Bandar Margo Kabupaten Tulang bawang

Hasan, A., & Kadarusman, H. (2019). Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan, 10(3), 413. https://doi.org/10.26630/jk.v10i3.1451

Hastono, S. P. (2016). Analisis Data pada Bidang kesehatan (Cetakan 1). Jakarta: Rajawali Pers.

Herawati, H., Anwar, A., & Setyowati, D. L. (2020). Hubungan Sarana Sanitasi, Perilaku Penghuni, dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek (Stunting) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru, Samarinda. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(1), 7. https://doi.org/10.14710/jkli.19.1.7-15

Indonesia, K. R. (2016). Situasi Balita. ACM SIGAPL APL Quote Quad, 29(2), 63–76. https://doi.org/10.1145/379277.312726

Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, (November), 1–51. Retrieved from https://www.bappenas.go.id

Kementrian Kesehatan RI. (2019). Data dan Informasi profil Kesehatan Indonesia 2018. Data Dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.

Kurnia. (2018). Manual Mikrobiologi : Compact Dry.

Lamid, A. (2015). Masalah kependekan (stunting) pad anak balita: analisis prospek penanggulangan di Indonesia. Bogor: IPB Press

Millennium Challenge Account. (2013). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Millennium Challenge Account - Indonesia, 2010, 2–5.

Mirani, N., & Nasution, Z. (2018). Faktor Risiko Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Idi Timur Kabupaten Aceh Timur. E-Jurnal.Stikesydb.Ac.Id, 1(2), 59. Retrieved from http://e-jurnal.stikesydb.ac.id/index.php/edukes/article/view/7

Notoatmodjo. (2014). Ilmu dan seni kesehatan masyarakat.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, Susilaningrum, R. & Utami, S. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Olo, A. (2020). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1035–1044. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.521

Permenkes No. 492/Th.2010. (2010). Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia.

PMK_No._492_ttg_Persyaratan_Kualitas_Air_Minum.pdf. (n.d.).

RI, K. (2017). 100 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS UNTUK INTERVENSI ANAK KERDIL (STUNTING).

Riyanto. (2017). Aplikasi penelitian untuk kesehatan (Nuha Medika: yogyakarta, Ed.).

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Sriwijaya, U. (2019). Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting Pada Anak Balita Ditinjau.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sulistyawati, A. (2012). Deteksi Tumbuh Kembang anak. Jakarta: Salemba Medika.

Syam, D. M., & Sunuh, H. S. (2020). Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan, Mengelola Air Minum dan Makanan dengan Stunting di Sulawesi Tengah. Gorontalo Journal of Public Health, 3(1), 15. https://doi.org/10.32662/gjph.v3i1.919

Syamsudin. (2020). ANALISIS PENDEKATAN SANITASI DALAM MENANGANI STUNTING (STUDI LITERATUR). 3(1), 30–52.

Tim Percepatan Pencegahan Anak Kedil (Stunting). (2019). Mendorong Konvergensi Program Percepatan Pencegahan Anak Kerdil ( Stunting ) Di Wilayah Prioritas.

WHO. (2017). LEVELS AND TRENDS IN CHILD MALNUTRITION edition.

Wulandari, W. W., Rahayu, F., & . D. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2019. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 14(02), 6–13. https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i02.374

Yuliani Soeracmad, Y. S. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tagga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Puskesmas Wonomulyo Kabupaten polewali Mandar Tahun 2019. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 138. https://doi.org/10.35329/jkesmas.v5i2.519

Downloads

Published

2022-01-20

How to Cite

[1]
E. . Mayasari, F. . Eka Sari, and V. . Yulyani, “HUBUNGAN AIR DAN SANITASI DENGAN KEJADIAN STUNTING DIWILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS CANDIPURO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2021”, IJOHM, vol. 2, no. 1, Jan. 2022.

Issue

Section

Articles