KARIES GIGI DAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS IV: CROSS-SECTIONAL STUDY

Authors

  • Aan Kusmana Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Keywords:

Karies Gigi, Status Gizi, Siswa

Abstract

Status gizi sangat penting bagi setiap orang, lebih-lebih pada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), usia anak SD merupakan masa-masa pertumbuhan dan perkembangan. Status gizi yang baik anak akan mempunyai daya tahan tubuh dan motivasi didalam belajar, sebaliknya dengan status gizi yang kurang siswa akan mengalami gangguan kesehatan. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa. Asupan gizi yang buruk dapat memperkeruh keadaan dan mempercepat terjadinya karies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karies gigi dengan status gizi pada siswa kelas IV. Jenis penelitian ini adalah korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan didapatkan jumlah 30 responden. Hasil uji korelasi didapatkan nilai p-value: 0,008 pada nilai α = 5% dimana p < 0,05, maka terlihat ada hubungan karies gigi dengan status gizi pada siswa kelas IV. Hal ini dapat disimpulkan kerusakan pada gigi akan menimbulkan rasa sakit pada gigi tersebut, akibatnya anak tidak mau mengunyah makanan dengan optimal. Anak yang sulit makan akibat sakit gigi tentu akan mempengarhi asupan makanan dan nutrisinya, hal ini tentu akan mempengaruhi status gizi anak

References

Fathiah, F., (2015). Gambaran Tingginya Angka Karies Gigi pada SD Binaan Pelayanan Asuhan di Wilayah Kota Pontianak. Jurnal Vokasi Kesehatan, 1(3), 85-90.

Iqbal, M., & Puspaningtiyas, D. E., (2018). Penilaian status gizi ABCD. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes, R.I ., (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta.

Kidd, E., & Bechal, S., (2012). Dasar-dasar penyakit karies dan

penanggulangannya (2 ed.). Jakarta: EGC.

Ningsih, D. M. D. A., Hutomo, L. C., & Rahaswanti, L. W. A., (2013). Gambaran perilaku menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas sidemen, kecamatan sidemen, kabupaten karangasem, pada Juni-Juli 2013. Jurnal. Universitas Udaya. Bali.

Putri, M. H., Herijulianti, E., & Nurjannah, N., (2013). Ilmu pencegahan penyakit

jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC.

Sabilillah, M. F., (2015). Perbedaan antara Audiovideo dengan Demonstrasi Pantum terhadap Perilaku, Status Kebersihan Gigi&Mulut Anak Slow Learner: Kajian terhadap Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana UNDIP). Pp 1-6.

Sabilillah, M. F. & Alfiyah, I. N., (2020). Hubungan Status Gizi dengan Risiko Karies menggunakan Kartu Indikator Risiko Karies Balita (Kiri Kali) pada Balita. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi, 1 (3).

Sinaga, A., (2013). Faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam mencegah

karies gigi anak usia 1-5 tahun di puskesmas babakan sari banung. Jurnal

darma agung, 1-10.

Utami, S., (2013). Hubungan Antara Plak Gigi Dengan Tingkat Keparahan Karies

Gigi Anak Usia Praekolah. Insisiva Dental Journal, 2, 9-15.

Waladow, G., Warouw, S. M., & Rottie, J. V., (2013). Hubungan Pola Makan

Dengan Status Gizi pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tompaso Kecamatan Tompaso. 1, 1.

Wulandari, M., Sayono, & Ulfa, N., (2012). Hubungan konsumsi kalsium dalam

makanan dan minuman dengan keparahan karies gigi pada murid kelas IV

dan V SDN Mlati Kidul 1 dan 2 Kudus. Jurnal Uninus, 1-2.

Downloads

Published

2021-01-20

How to Cite

[1]
A. . Kusmana, “KARIES GIGI DAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS IV: CROSS-SECTIONAL STUDY”, IJOHM, vol. 1, no. 1, pp. 161–166, Jan. 2021.

Issue

Section

Articles