FAKTOR GINGIVITIS PADA REMAJA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Keywords:
gingivitis, hormon, remaja, jenis kelaminAbstract
Proporsi masalah kesehatan mulut di Indonesia pada remaja yaitu gingiva bengkak sebanyak 14,0% dan gingiva berdarah sebanyak 13,9%. Dengan presentase status gingiva inflamasi ringan sebesar 47.62%, inflamasi sedang sebesar 34,92%, dan inflamasi berat sebesar 17,46%. World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk melakukan kajian epidemiologi kesehatan gigi dan mulut pada kelompok usia 12-15 tahun. Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa kebersihan gigi dan mulut serta status gingiva dari berbagai tingkat keparahan pada umumnya ditemukan pada anak dan remaja. Tujuan: Diketahuinya faktor-faktor yang menyebabkan gingivitis pada remaja berdasarkan jenis kelamin. Metode: Systematic Literatur Review. Sumber data : Pencarian artikel dilakukan pada database, google scholar (2015-2020), Garuda Jurnal (2015-2020), Pubmed (2015-2020), DOAJ (2015-2020), untuk pengambilan artikel yang relevan dengan kesesuaian ptopik penulisan yang akan diterbitkan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Strategi pencarian artikel menggunakan PICOS framwork dan keyword yang disesuaikan dengan topik penulisan. Artikel dipilih berdasarkan abstrak atau teks lengkap sebelum dimasukkan dalam peninjauan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang akan di review. Hasil: berdasarkan penelitian ini kejadian gingivitis pada remaja perempuan lebih tinggi daripada laki-laki dan gingivitis pada remaja pubertas dipengaruhi oleh faktor lokal dan faktor sisemik yang meliputi faktor hormonal.
References
Chen, H., Zhang, R., Cheng, R., Xu, T., Zhang, T., Hong, X., Zhao, X., Wu, Y., Cheng, L., & Hu, T. (2020). Gingival bleeding and calculus among 12-year-old Chinese adolescents: A multilevel analysis. BMC Oral Health, 20(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12903-020-01125-3
Diah, D., Widodorini, T., & Nugraheni, N. E. (2018). Perbedaan Angka Kejadian Gingivitis Antara Usia Pra-Pubertas Dan Pubertas Di Kota Malang. E-Prodenta Journal of Dentistry, 02(01), 108–115. https://doi.org/10.21776/ub.eprodenta.2018.002.01.2
Lesar, A. M., Pangemanan, D. H. C., & Zuliari, K. (2015). Gambaran Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Serta Status Gingiva Pada Anak Remaja Di Smp Advent Watulaney Kabupaten Minahasa. E-GIGI, 3(2). https://doi.org/10.35790/eg.3.2.2015.8823
Politeknik Kemenkes Padang, E. (2019). Pengaruh Masa Pubertas Terhadap Keadaan Gingiva Pada Remaja Usia 10-20 Tahun Di Puhun Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal.Umsb.Ac.Id, 8. Https://Www.Jurnal.Umsb.Ac.Id/Index.Php/Menarailmu/Article/View/1491
Rasni, N. D. P., Khoman, J. A., & Pangemanan, D. H. C. (N.D.). Eissn 2338-199x Gambaran Kebiasaan Menyikat Gigi Dan Status Kesehatan Gingiva Pada Anak Sekolah Dasar. Ejournal.Unsrat.Ac.Id. Https://Doi.Org/10.35790/Eg.8.2.2020.29905
Report, C., & Omar, R. (N.D.) (2020). Review & Reports Puberty Associated Gingival Enlargement : Clinical Case Report And Periodontal Management. 2(Figure 1), 1–3.
Rosmalia Skm Mkes Dan Drg Minarni Mdsc Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Padang, D. (2017). Gambaran Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Dan Kondisi Gingiva Siswa Mtsn Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Jurnal.Umsb.Ac.Id, 1(75). Https://Www.Jurnal.Umsb.Ac.Id/Index.Php/Menarailmu/Article/Download/456/399