FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI POLI KLINIK RSUD BAYUNG LENCIR TAHUN 2021
Keywords:
Usia, Jenis Kelamin, Riwayat Penyakit DM, Riwayat MerokokAbstract
Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan pembesaran non kanker (noncancerous) dari kelenjar prostat (prostate gland) yang dapat membatasi aliran urine (kencing) dari kandung kemih (bladder). Keluhan utamanya adalah retensi urin atau sulit untuk berkemih dan itu dirasakan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup sekitar sepertiga pria yang berusia lebih dari 50 tahun. Penduduk Indonesia yang berjumlah 200 juta lebih diperkirakan ada 2,5 juta laki-laki Indonesia yang menderita Benigna Prostat Hiperplasia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian benigna prostat hyperplasia. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini adalah seluruh responden dengan benigna prostat hiperplasia di poliklinik RSUD Bayung Lencir tahun 2021 yang diambil dengan teknik total sampling secara accidental sampling berjumlah 89 responden. Data di ambil dengan data sekunder dan data primer. Data di Analisis dengan uji statistic Chi Square dengan kemaknaan atau α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan usia berhubungan dengan kejadian BPH (p=0,030), jenis kelamin berhubungan dengan kejadian BPH (p=0,005), riwayat penyakit DM berhubungan dengan kejadian BPH (p=0,000) dan riwayat merokok berhubungan dengan kejadian BPH (0,004). Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar Petugas Kesehatan dapat memberikan edukasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit BPH agar dapat menjaga kesehatannya.
References
Amalia, R. (2008). Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Pembesaran Prostat Jinak. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Amalia, R. 2017. Faktor-faktor resiko terjadinya pembesaran prostat jinak ( studi kasus di RS Dr. Kariadi, RSI Sultan Agung. RS Rroemani Semarang)Tahun 2007. Tesis. Program Studi Megister Epidemiologi, UNDIP.
Bustan, M.N. 2017. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Calman K.C. 2013. Quality of Life in Cncer Patients-an Hypothesis. Journal of Medical Ethics. University of Glasgow.
Crispo, A., et al. 2014. Alkohol dan risiko kanker prostat dan hiperplasiaprostatjinak.Urologi,http://www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses 12 maret 2016.
Fitriana, Nadya. 2014. Hubungan Benign Prostate Hyperplasia dengan Disfungsi Ereksi Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau : Universitas Riau.
Giatrininggar, E. 2013. Continuous Bladder Irrigation (CBI ) Pada Klien Benign Prostate Hyperplasia (BPH) Post Transurethral Resection Prostate (TURP) Di Ruang Anggrek Tengah Kanan RSUP Persahabatan. Karya Ilmiah Akhir Ners, UI.
Haryoko, MD. (2010).Korelasi usia dan merokok terhadap kejadian retensiurin total pada pria penderita BPH di RSUD ulin banjarmasin.Banjarmasin
Lojanapiwat B, Anutrakulchai W, Chongruksut W, Udomphot C. Correlation and diagnostic performance of the prostate-specific antigen level with the diagnosis, aggressiveness, and bone metastasis of prostate cancer in clinical practice. Prostate International. 2014;2(3):133-9.
Merani S, Payne J, Padwal R, Hudson D, Widder S, Khadaroo R. Predictors of in- hospital mortality and complications in very elderly patients undergoing emergency surgery. World J Emerg Surg. 2014;9(1):43.
Mochtar CA, Umbas R, Soebadi DM, Rasyid N, Noegroho BS, Poernomo BB, et al. Panduan Penatalaksanaan Klinis Pembesarakan Prostat Jinak. Iakatan Ahli Urologi Indonesia. 2015. Diunduh 4 November 2016. Tersedia dari: http://www.iaui.or.id/ast/file/Guideline_BPH_(2015).pdf
Morgan TM, Palapattu GS, Partin AW, Wei JT. Prostate Cancer Tumor Markers. In Campbell M, Wein A, Kavoussi L, Walsh P. Campbell-Walsh urology Philadelphia: Elsevier; 2016; p2565-77
Nurmariana. 2013. Gambaran Karakteristik Dan Tingkat Keparahan Obstruksi Pasien Benign Prostatic Hyperplasia (Bph) Di Rsu Dr. Soedarso Pontianak Tahun 2013. Prodi pendidikan dokter.
Nursalam. 2012. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Rasyidi, Z. M dan Haskes, Y. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertropi prostat di ruang rawat inap RS Ibnu Sina Makasar. Volume 2.
Sarma Aruna V. & Wei John T.. Benign Prostatic Hyperplasia and Lower Urinary Tract Symptoms. The New England Journal of Medicine ; 2012
Sari, D.W. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Post Operasi Benign Prostatic Hyperplasia Di Ruang Matahari RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Pekalongan : Stikes Muhammadiyah Pekajangan.
Sujiati, T. 2010. Hubungan Frekuensi Seksua Terhadap Kejadian BPH di RSUD Kabupaten Kebumen
Waluyo, S, dan Marhaendra, B. 2020. 100 Question and Answers : Gangguan Prostat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
World Heart Federation. 2012. State of the Heart Cardiovascular Disease Report 2012. Geneva. WHO