GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI WILAYAH KELURAHAN LANGARA
Keywords:
Pengetahuan, Pendidikan, Paritas, UmurAbstract
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) atau Implan adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit., dengan cara kerja disusupkan kapsul silatik Implant dibawah kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah levonorgestrel kedalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silatik tersebut.Ada 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini dalam mengukur pengetahuan ibu yaitu umur,pendidikan dan graviditas ibu. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk Mengetahui gambaran Pengetahuan akseptor KB tentang kontrasepsi Implant. Metode Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan jumlah sampel 18 orang akseptor KB Implant dan tehnik pengambilan Sampel dengan cara Purposive Sampling data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan primer dengan menggunakandata yang ada dibuku register dan kuisioner. Hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang (22,22%), pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (72,22%), pengetahuan kurang 1 orang (5,56%). Dari tingkat pendidikan ibu yang berpendidikan rendah sebanyak 9 orang (50%), pendidikan menengah sebanyak 8 orang (44,44%), dan yang berpendidikan tinggi sebanyak 1 orang (5,56%). Ibu dengan paritas II sebanyak 6 orang (33,33%), paritas III sebanyak 3 orang (16,67%) dan paritas >III sebanyak 9 orang (50%). Dan responden dengan umur diantara 20-35 sebanyak 8 orang (44,44%) seta ibu yang berumur >35 tahun sebanyak 10 orang (55,56%). Hasil penelitian terhadap 18 resonden tentang Gambaran Pengetahuan Akseptor KB terhadap kontrasesi Implant yang dilakukan penelitian sejak tanggal 21 April s/d 28 Juni Tahun 2019 yaitu berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (72,22%), berpendidikan menengah sebanyak 9 orang (50%), berumur >35 tahun sebanyak 10 orang (55,56%), dan berparitas >III sebanyak 9 orang (50%).
References
Glasier, A., Gebbi, A. (2005). Keluarga Berencana & Kesehatan World Reproduksi.Jakarta: ECG.
Health Organitation (WHO). (2006). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta:ECG
Suratun. (2008). Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : TIM
Murdiyanti. (2007).Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana Bagi Wanita. Jakarta: YBP
Maimunna, S. (2005). Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta:EGC
Arum, S. (2008). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta: Nuha Medika
Wiknjosastro, H. (2005).Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan. Jakarata: Rineka Cipta
Saifuddin,A. B. (2006). Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarata: Rineka Cipta
Hartanto, H. (2003). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Pitoyo, J. (2010). Keluarga Berencara dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Bulaksumur G-7
Everett, S. (2007). Keluarga &Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta: EGC
Laporan Hasil Pelayanan Kontrasepsi Agustus 2012.pdf – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
V. Winson, N. (2008). Kamus Kebidanan Bergambar. Jakarta: EGC
Buku register KIA/KB Puskesmas Lepo-Lepo. 2009. Jumlah data Pemakaian kontrasepsi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Indonesian Journal of Health and Medical

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


mini.png)


