GAMBARAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Authors

  • Ahmad Ruhardi Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Mataram
  • Nurhidayatullah Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Mataram
  • Sinawan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, NTB

Keywords:

Faktor Risiko Lingkungan, Demam Berdarah Dengue.

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular infeksi yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui nyamuk. Penyakit ini merupakan penyakit yang timbul di negara-negara tropis, termasuk di Indonesia (CDC, 2007). Faktor risiko  lingkungan, faktor agent dan faktor penjamu sangat penting diperhatikan karena keseimbangan ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi penurunan maupun peningkatan kejadian kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui gambaran faktor risiko lingkungan terhadap kejadian DBD di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan metode penelitian deskriptif. Adapun hasil penelitian ini adalah terdapat beberapa variabel faktor lingkungan fisik dan lingkungan biologik yang berhubungan secara deskrifti dengan kejadian DBD seperti kelembaban, tempat perindukan, tempat istirahat, keberadaan jentik,  kebiasaan menggantung baju/pakaian. Dengan mengetahui gambaran umum faktor lingkungan dengan kejadian DBD, dapat memberikan informasi penanganan DBD di kabupaten Lombok timur. Nusa Tenggara Barat.

References

Agustina Ratri M , Nur Endah Wahyuningsih , Retno Murwani. (2017). Hubungan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Semarang. JKM (e-Journal) Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017

Ahmadi, Umar Fahmi, 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Kompas, Jakarta,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992. Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue, DitJen PPM & PLP Dep.Kes. RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992. Pemeriksaan Kuman Penyakit Menular. DitJen PPM & PLP Dep.Kes. RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992. Petunjuk Tehnis Penyelidikan Epidemiologi, Penanggulangan seperlunya, dan Penyemprotan Massal dalam Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue, DitJen PPM & PLP Dep.Kes. RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992. Petunjuk Tehnis Pemberantasan Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue, DitJen PPM & PLP Dep.Kes. RI.

Departemen Kesehatan RI, 2003. Indonesia Sehat 2010, Dep.Kes.RI, Jakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2005. Profil Kesehatan Banyumas.

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa-Tengah. 1998. Profil Kesehatan JawaTengah.

Indrawan, 2000. Metode Penelitian, Gramedia, Jakarta,

Indrawan, 2001. Mengenal dan Mencegah Demam Berdarah, Pioner Jaya, Bandung.

Kristina, Isminah, Leny Wulandari. 2004. Demam Berdarah Dengue. Demam Berdarah Dengue dan Permasalahannya. Diakses, Rabu 15 Februari 2016 http://www.gerbangjabar.go.id.

Sinawan, 2014. pengembangan basis data surveilans faktor risiko kejadian demam berdarah dengue (studi di dinas kesehatan kota mataram).Tesis, Universitas Airlangga.

Soegeng, Soegiyanto, 2003. Demam Berdarah Dengue, Airlangga University Press, Surabaya.

Sugeng Riyanto. 2017. Hubungan Kepadatan Penduduk Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Sleman. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Thomas Suroso, 1983. Tinjauan Keadaan dan Dasar-dasar Pemikiran dalam Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Sub.Dit.Arbovirosis, Direktorat P3M, Dep..Kes RI, Jakarta.

Downloads

Published

2021-04-02

How to Cite

[1]
A. Ruhardi, Nurhidayatullah, and Sinawan, “GAMBARAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR”, IJOHM, vol. 1, no. 2, pp. 339–347, Apr. 2021.

Issue

Section

Articles