PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG HALITOSIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA INSTAGRAM DI KELURAHAN ARJUNA BANDUNG

Authors

  • Risma Aninda Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Endang Purwaningsih Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Siti Fitria Ulfah Poltekkes Kemenkes Surabaya

Keywords:

Pengetahuan, Halitosis, Instagram, Masyarakat

Abstract

Masalah: sekitar 90% kasus halitosis berasal dari rongga mulut  diketahui 23,8% mengaku memiliki bau mulut, 76,2% mengaku tidak memiliki bau mulut. Sebesar 95,2% mengaku pernah menjumpai orang yang bau mulut. Sebesar 52,4% jarang mengunjungi dokter gigi dan semua mengaku bahwa bau mulut mengganggu seseorang dalam bergaul.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya pengetahuan masyarakat tentang bau mulut dengan menggunakan media Instagram di Kelurahan Arjuna Kota Bandung. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, memposting link media melalui Instagram untuk menggambarkan seberapa baik masyarakat di Kelurahan Arjuna Bandung mengetahui tentang bau mulut. Metode pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuesioner. Hasil: Dianalisis data yang didapat distribusi frekuensi pengetahuan masyarakat tentang definisi bau mulut dalam kategori baik (80%), pengetahuan masyarakat tentang penyebab bau mulut dalam kategori cukup (69%), pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah bau mulut dalam kategori baik (81%). Kesimpulan didapat pengetahuan masyarakat di kelurahan arjuna tentang halitosis dalam kategori baik.

References

Angga Sugiarto. (2020). Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan Keperawatan Pasca Pandemi Covid 19. Jurnal Perawat Indonesia, 4(3), 432–436.

Badanjak, S. M. (2017). Halitosis in the absence of oral causes: Recent research on the etiology of non oral origins of halitosis. Canadian Journal of Dental Hygiene, 46(4), 231-237 7p. http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=rzh&AN=104434705&site=ehost-live

Barnas, S., & Ridwan, I. M. (2019). Perbedaan Gender dalam Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Pendidikan Fisika. Diffraction, 1(2), 34–41. https://doi.org/10.37058/diffraction.v1i2.1328

Barni, S. (2017). Memaksimalkan Media sosial (2018 ed., Vol. 148). direktorat jedral informasi dan komunikasi publik, kominfo.

Irwan. (2017). Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Absolute Media

Jasny, E., Amor, H., & Baali, A. (2019). Mothers’ knowledge and intentions of breastfeeding in Marrakech, Morocco. In Archives de Pediatrie (Vol. 26, Nomor 5, hal. 285–289). https://doi.org/10.1016/j.arcped.2019.05.007

Junawan, H., & Laugu, N. (2020). Eksistensi Media Sosial,Youtube, Instagram dan Whatsapp Ditengah Pandemi Covid-19 Dikalangan Masyarakat Virtual Indonesia. Baitul ’Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 4(1), 41–57. https://doi.org/10.30631/baitululum.v4i1.46

Lee, D. S., Kim, M., Nam, S. H., Kang, M. S., & Lee, S. A. (2021). Effects of oral probiotics on subjective halitosis, oral health, and psychosocial health of college students: A randomized, double-blind, placebo-controlled study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(3), 1–10. https://doi.org/10.3390/ijerph18031143

Notoatmodjo. (2018). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

Nursalam. (2020). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta selatan: Salemba Medika.

Ortiz and Filippo. (2020). Halitosis. Monographs In Oral.

Sariningsih, E. (2014). Gigi Busuk Dan Poket Periodontal Sebagai Fokus Infeksi. Jakarta: Kompas Gramedia.

Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1). https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625

Renvert, S., Noack, M. J., Lequart, C., Roldán, S., & Laine, M. L. (2020). The underestimated problem of intra-oral halitosis in dental practice: An expert consensus review. Clinical, Cosmetic and Investigational Dentistry, 12. https://doi.org/10.2147/CCIDE.S253765

Rosalin Hongsathavij1 , Yosvimol Kuphasuk1, K. R. (2017). Effectiveness of platelet-rich fibrin in the management of pain and delayed wound healing. European Journal of Dentistry, 11(4), 192–195. https://doi.org/10.4103/ejd.ejd

Scully, C. 2018. Halitosis (oral malodour). In Oral and Maxillofacial Medicine. https://doi.org/10.1016/b978-0-7020-4948-4.00009-x

Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 29. https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927

Susanto, G. W. (2011). Terapi Gusi. Jakarta: Garis Buku.

Teshome, A., Derese, K., & Andualem, G. (2021). The prevalence and determinant factors of oral halitosis in northwest ethiopia: A cross-sectional study. Clinical, Cosmetic and Investigational Dentistry, 13, 173–179. https://doi.org/10.2147/CCIDE.S308022

Wu, J., Cannon, R. D., Ji, P., Farella, M., & Mei, L. (2020). Halitosis: prevalence, risk factors, sources, measurement and treatment – a review of the literature. In Australian Dental Journal (Vol. 65, Nomor 1). australian dental association. https://doi.org/10.1111/adj.12725

Downloads

Published

2022-10-17

How to Cite

[1]
R. Aninda, E. . Purwaningsih, and S. F. . Ulfah, “PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG HALITOSIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA INSTAGRAM DI KELURAHAN ARJUNA BANDUNG”, IJOHM, vol. 2, no. 4, pp. 583–595, Oct. 2022.

Issue

Section

Articles