STUDI KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) LARANGAN MEROKOK DI KAWASAN PARIWISATA RELIGI SYEH ABDUL MUHYI
Keywords:
Kearifan Lokal, Larangan Merokok, Pamijahan.Abstract
Pamijahan merupakan tempat pariwisata religi terbesar kedua di Jawa Barat yang setiap tahunnya tidak kurang dari 350 ribu wisatawan datang berziarah kemakam keramat Syeh Abdul Muhyi. Kearifan lokal yang diyakini dan dijaga masyarakat Pamijahan salah satunya adalah larangan merokok di kawasan keramat Pamijahan bagi seluruh masyarakat dan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) larangan merokok di kawasan kawasan pariwisata Pamijahan Kabupaten Tasikmalaya. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu menggunakan rancangan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Instrumen dan teknik pengumpulan data natural setting (kondisi alamiah). Subjek penelitian adalah masyarakat dan wisatawan di kawasan pariwisata Pamijahan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Tasikmalaya. Data dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer dilakukan dengan observasi langsung (natural observation), dan wawancara mendalam (in depth interview). Sumber sekunder diperoleh melalui eksplorasi jurnal, laporan penelitian serta sumber-sumber pustaka yang relevan. Analisa menggunakan pendekatan interaktif yang meliputi reduksi data (data reduction), sajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing) serta verifikasi dan validasi. Hasil penelitian Wisata religi Pamijahan memiliki kearifan lokal berupa larangan merokok dikawasan keramat Syeh Abdul Muhyi Pamijahan. Masyarakat dan Wisatawan pengunjung tempat wisata mematuhi dan memegang teguh larangan merokok walaupun motivasinya bukan karena kesehatan tetapi lebih kepada penghormatan terhadap aturan adat yang telah diyakini secara turun temurun. Kearifan lokal tersebut telah memberikan kontribusi bagi kesehatan antara lain: terbentuknya wilayah bebas rokok, terbebasnya dari punting rokok dan terciptanya kawasan bebas asap rokok, terutama di rumah rumah penduduk
References
Any, N. R. L. (2017). Peran Lembaga Adat Dalam Pelestarian Kearifan Lokal (Orom Sasadu/Makan Adat) Suku Sahu Di Desa Balisoan Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat. Skripsi, 3(4).
Basyari, I. W. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal ( Local Wisdowm) Tradisi Memitu Pada Masyarakat Cirebon. Edunomic, 2(1), 47–56.
Dinas Pariwisata dan Budaya Propinsi jawa Barat. (2016). Wisata Religi Pamijahan. http//www Disparbud. Jabarprov.Go.id/wisata/dest-det.php.?id=18#sthash.Jasa18IUO.dpuf
Erfiana, D., Murtono, M., & Setiawan, D. (2021). PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MURIA KUDUS. Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(1), 132–151.
Ernawi, I. S. (2010). Harmonisasi Kearifan Lokal Dalam Regulasi Penataan Ruang. Seminar Nasional “Urban Culture, Urban Future : Harmonisasi Penataan Ruang Dan Budaya Untuk Mengoptimalkan Potensi Kota,” 1–21. http://penataanruang.pu.go.id/taru/upload/paper/SinkronisasiKearifanLokal_300410.pdf
Inar, I., Herman, H., & Rahman, A. (2019). PERILAKU REMAJA TERKAIT PESAN BAHAYA PADA PEMBUNGKUS ROKOK DI SMP NEGERI 5 PALU. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 5(2), 35–41.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003. Tentang Pengamanan Rokok.
Khaerussalam. (2005). Sejarah Perjuangan Syekh Abdyl Muhyi Waliyullah Pamijahan, cet IX Pamijahan. Dikbud.
Komariah, N., Saepudin, E., & Yusup, P. M. (2018). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(2), 158–174. https://doi.org/10.26905/jpp.v3i2.2340
Lesmana, H., Alfianur, A., Utami, P. A., Retnowati, Y., & Darni, D. (2018). Pengobatan tradisional pada masyarakat tidung kota Tarakan: study kualitatif kearifan lokal bidang kesehatan. Medisains, 16(1), 31. https://doi.org/10.30595/medisains.v16i1.2161
Niman, E. M. (2019). Kearifan lokal dan upaya pelestarian lingkungan alam. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan MISSIO, 10, 91–106. http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jpkm/article/view/139
Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang Gema Keadilan Edisi Jurnal Gema Keadilan Edisi Jurnal. Gema Keadilan, 5(September), 16–31.
Patana, D. H., & Elon, Y. (2019). Fenomena Merokok Pada Remaja Putri: Studi Kualitatif. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14(4), 390–402.
Putri Kusuma, A. (2011). Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 49(124), 12–19.
Rahajeng, E. (2016). Pengaruh Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Terhadap Penurunan Proporsi Perokok Di Provinsi Dki Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan, 14(3), 238–249. https://doi.org/10.22435/jek.v14i3.4694.238-249
Ramdani, E. (2018). “Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama. S. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 1.
Ruslan, I. (2018). Dimensi Kearifan Lokal Masyarakat Lampung Sebagai Media Resolusi Konflik. In Kalam (Vol. 12, Issue 1, pp. 105–126). https://doi.org/10.24042/klm.v12i1.2347
Salim, M. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Eksistensi Adat Ke Depan. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 5(2), 244–255. https://doi.org/10.24252/ad.v5i2.4845
Supriyadi, A. (2014). Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan Masyarakat Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit Terkait Rokok. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia.
We, A. Y., & Fauziah, P. Y. (2020). Tradisi Kearifan Lokal Minangkabau “Manjujai” untuk Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1339–1351. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.660