EFEKTIFITAS METODE AERASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI PADA AIR TANAH DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SIDOMULYO TAHUN 2021

Authors

  • Ikke Asmawati Universitas Malahayati
  • Dina Dwi Nuryani Universitas Malahayati
  • Nurul Aryastuti Universitas Malahayati
  • Dian Yunita Universitas Malahayati

Keywords:

Metode Aerasi, Kadar Besi (Fe)

Abstract

Berdasarkan data pemeriksaan sarana air bersih Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo dari hasil pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan Lampung Selatan Tahun 2017 Kadar besi (Fe) di Kecamatan Sidomulyo pada air sumur gali yang terletak di Desa Suka Maju sebesar 0,5 mg/l, Desa Bandar Dalam 0 mg/l, Desa Campang Tiga 0 mg/l dan Sidorejo kadar besi (Fe) sebesar1,5 mg/L. Kadar Fe pada sumur gali yang terletak di Desa Sidorejo tidak memenuhi syarat yang di tetapkan oleh Permenkes No 32 tahun 2017 yaitu 1 mg/L dan harus dilakukan pengolahan. Tujuan penelitian adalah diketahui efektivitas metode aerasi dengan debit udara 2 L, 4 L dan waktu tinggal selama 15 menit, 30 menit, 60 menit dalam menurunkan kadar besi (Fe) air tanah. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian berupa pretes-postest with control group. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh air sumur yang terdapat pada Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Sampel Pada Penelitia npengulangan setiap kelompok percobaan sebanyak 4 (n=4) dan jumlah kelompok yang digunakan adalah 7 kelompok sehingga penelitian ini menggunakan 28sampel. Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa nilai p-value < 0,05 yaitu 0,038 yang artinya terdapat pengaruh sesudah di berikan perlakuan aerasidengan debit udara 2L, 4 L dan waktu tinggal selama 15 menit, 30 menit, 60 menit dalam menurunkan kadar besi (Fe) air tanah. Variasi waktu aerasi selama 60 menit dan debit udara 4L memberikan persentase penurunan kadar besi paling besar yaitu 92,65 %. Diharapkan metode aerasi dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengolahan air untuk menurunkan kadar besi(Fe).

 

References

Asfiana, A. (2015). Penurunan Kadar Kontaminan Mangan (Mn) dalam Air secara Bubble Aerator. Tugas Akhir. Universitas Hasanuddin.

Asmadi, Khayan and Kasjono, H. S. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Gosyen Publishing.

Azkiyah, Ismy N.F.,Sutrisno, Joko.(2014) Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn)pada Air Sumur Gali Dengan Menggunakan Metode Aerasi dan Filtrasi di Sukodono Sidoarjo.13(6), 671–681.

Chiu, H., Batara, N., Stenstrom, R., Carley, L., Jones, C., Cuthbertson, L., & Grafstein, E. (2014). Feasibility of using emergency department patient experience surveys as a proxy for equity of care. Patient Experience Journal, 1(2), 78-86.

Dan, H., Serta, S., Bakteriologis, K., Sekitar, D. I., & Negeri, U. (2015). Higiene Dan Sanitasi Serta Kualitas Bakteriologis Damiu Di Sekitar Universitas Negeri Semarang. Unnes Journal of Public Health, 4(3), 8–15. https://doi.org/10.15294/ujph.v4i3.6338.

Erlani, R., & Nugrahandika, W. H. (2019). Ketangguhan Kota Semarang dalam menghadapi bencana banjir pasang air laut (Rob). Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 3(1), 47-63.

Sutrisno & Eni, 2010). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta.

Grochowska, J., & Gawrońska, H. (2004). Restoration effectiveness of a degraded lake using multi-year artificial aeration. Polish Journal of Environmental Studies, 13(6), 671–681.

Handoko, R. (2007). Statistik Kesehatan (S. Ari (ed.)). Mitra Cendikia.

Indotenika, P. (2018). manual book. PT. Indoteknika Plus.

Joko, T. (2010b). Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu.

Kepmenkes RI No. 907. (2002). Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Kemenkes RI, 1, 1–5.

Kimia, P. S., Sains, F., Teknologi, D. A. N., Ar-raniry, U. I. N., & Aceh, B. (2021). Uji Kandungan Logam Aluminium ( Al ) dan Besi ( Fe ) Pada Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) Di Kecamatan.

Kepmenkes RI No. 907, (2002). Standar Pengaturan temperature air dalam tanah, Jakarta: Indonesia

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1–20.

Mubarak, A. (2016). Keefektifan Waktu Aerasi Menggunakan Bubble Aerator Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Desa Kebarongan Kemranjen Banyumas Tahun 2016. 4(4).

Nindya Yusniartanti, H. W. I. (2002). Removal besi, mangan dan zat organik dalam air tanah dengan. Universitas Nahdlatul Ulama, Blitar, Jawa Timur, 1–9.

Rasman, & Saleh, M. (2016). Penurunan Kadar Besi (Fe) Dengan Sistem Aerasi dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali (Eksperimen). Higiene: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(3), 159–167.

Sugiyono, 2018. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sutrisno, J., & Azkiyah, I. N. F. (2014). Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Sumur Gali Dengan Menggunakan Metode Aerasi dan Filtrasi di Sukodono Sidoarjo. Waktu: Jurnal Teknik Unipa, 12(2), 28-33.

Simangunsong, Yustika Juniarta. Yusmidiarti.(2021). Efektivitas Karbon Aktif Bonggol Jagung Untuk Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Gali Di Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu, 27-34

Downloads

Published

2022-04-20

How to Cite

[1]
I. . Asmawati, D. D. . Nuryani, N. . Aryastuti, and D. . Yunita, “EFEKTIFITAS METODE AERASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI PADA AIR TANAH DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SIDOMULYO TAHUN 2021”, IJOHM, vol. 2, no. 2, pp. 223–233, Apr. 2022.

Issue

Section

Articles