FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TYPHOID

Authors

  • Rega Juang Hakiki STIKes Al-Maarif Baturaja
  • Eva Yustati STIKes Al-Maarif Baturaja
  • Elwan Candra STIKes Al-Maarif Baturaja

Keywords:

Demam Thypoid, cuci tangan, tempat sampah , pengolahan makanan

Abstract

Pendahuluan : Penyakit demam thypoid merupakan penyakit yang berada pada usus halus dan dapat menimbulkan gejala terus menerus, ditimbulkan oleh Salmonella thyposa. Penyakit ini erat kaitannya dengan hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan, seperti hygiene perorangan, hygiene makanan, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum yang kurang serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional, Data dianalisis dengan rumus uji Chi-square. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Masyarakat Kelurahan kemalaraja RT 04 UPTD Puskesmas Kemalaraja sebanyak 389  jiwa. Sampel yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling). berdasarkan rumus yang terdapat dalam buku Iwan Ariawan (2011).sebesar193 Sampel. Hasil: Hasil analisa Univariat kejadian kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik sebanyak 48 (24,9%) responden, 145 (75,1%)  responden dengan kategori mencuci tangan sudah baik. Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah sebanyak 43 (22,3%) responden, 150 (77,7%)  responden sudah tersedia tempat pembuangan sampah, pengolahan makanan yang tidak baik sebanyak 45 (23,3%) responden,  148 (76,7%) responden dalam kategori pengolahan makanan sudah baik. Hasil uji chi square di dapatkan p value 0,000< (0,05) artinya terdapat hubungan yang bermakna antara Kebiasaan Mencuci Tangan dengan kejadian Demam thypoid , p value 0,000< (0,05) artinya terdapat hubungan yang bermakna antara tempat pembuangan sampah dengan kejadian Demam thypoid, p value 0,001< (0,05). Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara Pengolahan Makanan dengan kejadian thypoid. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan, tempat sampah dan pengolahan makanan dengan kejadian demam thypoid

References

Addin, A(2017). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung : Puri. Delco.

Alamsyah,(2018). Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta: Nuha Medika

Anies. (2017). Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular. Jakarta: PT Elex Media Komputind.

Artanti N.W. (2018). Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan, Higiene Perorangan dan Karakteristik Individu dengan KejadianDemam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu KotaSemarang Tahun 2012. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang 2012.

Cita, (2017).Bakteri Salmonella Typhi Dan Demam Tifoid.Jurnal KesehatanKasyarakat. Vol.6 No.1, pp.42–46

Damayanti, (2018).Tumbuh Kembang Anak .Yogyakarta:Alaska.

Damayanti,.(2019). Demam Tifoid Pada Anak Tahun 2015Vol12. Ed.1,Cet.1.Yogyakarta; Deepublish.

Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. https://www.mendeley.com/catalogue/596b72f7-cbe7-3d17- a785-97d15359668c

Dinkes Kota Palembang,(2018). Kasus DemamTifoid.http://www.sumatra selatan telpon. Diakses Maret2018-2020

Diyono, Sri Mulyanti. (2013). Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Pencernaan. Jakarta: Kencana

Eunike Risani Seran, Henry Palandeng , VandryD. Kallo. 2018. Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumaratas. Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3, Nomor 2,Mei 2015.Universitas Sam Ratulangi.

Hidayat. (2012). Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. (D. Sjabana,Ed.)(1st ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Ikhtiar (2019). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta.

Juli Soemirat, 2011, Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Kartika S, (2016). Penularan penyakit melalui makanan dan minuma nterkontaminasi.Yogyakarta: Nuha Medika

Kemenkes RI, (2018). Kesehatan Dasar Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia.

Malau, 2019. Hubungan Higiene Perorangan dan Sanitasi Makanan Rumah Tangga dengan Kejadian Demam Tifoid pada Anak Umur 5-14 Tahun di Wilayah Kerja Puskesman Bandaharjo Kota Semarang. [Tesis]. Universitas Diponegoro Semarang; 2019

Muhammad, (2020). The burden of typhoid fever in Klang Valley, Malaysia, 2011–2015. BMC Infectious Diseases, 20(1), 843. https://doi.org/10.1186/s12879-020-05500-x

Nuruzzaman (2016). Risk Analysis of Typhoid Fever Based on Personal Hygiene and Street Food Consumption Habit at Home. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1),74. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i1.2016.74-86

Nafiah, (2018). Kenali Demam Tifoid Dan Mekanisme. Yogyakarta: Budi Utama.

Noordiati, (2018). Asuhan Kebidanan, Neonatus Bayi, Balita Dan Anak PraSekolah. Malang: Wineka Media

Notoatmodjo, S. (2017). Hubungan Lingkungan Dan Sanitasi Makanan Dengan Kejadian Thypoid : Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia.

Padila, (2018). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta :Nuha Medika

Proverawati, (2018) Perilaku Hidup Bersih & Sehat(PHBS),Yogyakarta: Nuha Medika.

Riset Kesehatan Dasar. Laporan Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2007. hal. 72

Riri A. 2017 Pemodelan Laju Kesembuhan Pasien Rawat Inap Thypus Abdominalis Dengan menggunakan Model Regresi Kegagalan Proporsional Dari Cox. [skripsi]. Universitas Diponegoro Semarang; 2017. Hal1

Sari, 2018, Kajian Faktor Pengaruh Terhadap Penyakit Demam Tifoid pada Balita Indonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 12 No. 4 Oktober 2019: 313–340.

Downloads

Published

2023-10-20

How to Cite

[1]
R. J. . Hakiki, E. . Yustati, and E. . Candra, “FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TYPHOID ”, IJOHM, vol. 3, no. 4, pp. 58–66, Oct. 2023.

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)