FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BIHA PESISIR BARAT TAHUN 2020

Authors

  • Christin Angelina Dosen Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati
  • Vera Yulyani Dosen Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati
  • Evi Efriyani Mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Malahayati

Keywords:

Hipertensi, kebiasaan merokok, stres, pekerjaan, beban kerja, aktivitas fisik

Abstract

Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi. Menurut data Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2018 dilakukan pengukuran tekanan darah pada usia > 18 tahun dengan jumlah laki-laki 84,616 dan perempuan 80,803 total 165,419 orang yang terkena hipertensi 582 orang (12,2%). Tujuan penelitian ini adalah diketahui  faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di Puskesmas Biha Pesisir Barat Tahun 2020. Jenis penelitian berupa observasional dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Penduduk di Kecamatan Pesisir Barat sebanyak 38.734 orang dan yang berkunjung di Puskesmas Biha pada bulan juni dan juli 2019 sebanyak 6.971 orang, dari jumlah tersebut usia  45 – 69 tahun sebanyak 752 orang. Jumlah sampel 279. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data primer dari kuesioner yang dilakukan terhadap penderita hipertensi di puskesmas Biha Pesisir Barat Tahun 2020. Hasil penelitian ada hubungan kebiasaan merokok (p-value = 0,000, OR 2,883), stress  (p-value = 0,000, OR 3,208), pekerjaan (p-value = 0 ,006, OR 2,263), beban kerja (p-value = 0 ,006, OR 2,375), aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di puskesmas Biha Pesisir Barat Tahun 2020 , dengan nilai  (p-value = 0 ,007, OR 2,730). Diketahui tidak ada interaksi antara merokok dengan stres sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini stres merupakan variabel yang paling dominan dengan nilai p-value 0,00 dan OR 3,376. Saran petugas kesehatan sarankan untuk lebih meningkatkan kembali motivasi ibu untuk melakukan perawatan secara baik sesuai program yang telah di anjurkan  pemerintah, seperti meningkatkan kembali posbindu

References

Agustina, 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi Pada Lansia di Atas Umur 65 Tahun. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Hang Tuah Pekanbaru

Departemen Kesehatan, RI. (2006). Pedoman Teknis Penemuan Dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Diakses di http://www.depkes.go.id/index.php /berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-stroke-di-indonesia.html

Dinkes Provinsi Lampung. (2015). Profil Kesehatan Lampung. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

Hastono. (2016). Analisis Data Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI.

Hawari, Dadang. (2013). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta. FKUI

Irianto, Koes, (2018). Memahami Berbagai Macam Penyakit: Penyebab, Gejala,. Penularan, Pengobatan, Pemulihan dan Pencegahan. Bandung: CV. Alfabeta.

Mahmudah ,2015. Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok Tahun 2015.jurnal fakultas ilmu kesehatan universitas pembangunan nasional jakarta. Biomedika volume 7nomer 2 agustus 2015

Prisilia, 2016. Hubungan Kejadian Stres Dengan Penyakit Hipertensi Pada Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah Cerah Kecamatan Mapanget Kota Manado. E-journal keperawatan (e-kp) volume 4 nomer 2, agustus 2016

Riskesdas. (2018). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Ri Tahun. Kemenkes.

Susilo, Yekti dan Ari Wulandari. (2011). Cara jitu mengatasi Hipertensi. Andi: Yogyakarta

Downloads

Published

2021-07-25

How to Cite

[1]
C. Angelina, V. Yulyani, and E. Efriyani, “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BIHA PESISIR BARAT TAHUN 2020”, IJOHM, vol. 1, no. 3, pp. 404–416, Jul. 2021.

Issue

Section

Articles